ALGORITMA

Sejarah Algoritma - Para ahli sejarah matematika menemukan bahwa asal kata dari algoritma adalah Algorism yang berasal dari nama penulis buku arab yang terkenal di kalangan umat Muslim yakni Abu Ja'far Muhmmad Ibnu Musa Al-Khuwarizmi. Al-Khuwarizmi kemudian bukunya dibaca oleh orang barat menjadi Algorism. Tidak hanya Algoritma, Al-Khuwarizmi juga menulis buku yang berjudul Kitab Al-Jabar Wal-Muqabala yang berarti Buku pemugaran dan pengurangan. (Ritayani: Pengantar Algoritma dan Pemrograman). 

Berdasarkan dari judul buku tersebut diperoleh akar kata dari Aljabar atau Algebra. Seperti halnya dengan Algoritma yang berasal dari kata Algorism kemudian menjadi Algorithm. Perubahan kata dari Algorism sering keliru oleh banyak orang dengan menyebut Arithmetic, sehingga akhiran sm kemudian berumah menjadi thm. 

Sebelum kita melakukan suatu pekerjaan, yang sangat diperlukan adalah sebuah pengenalan terhadap konsep pekerjaan untuk sebuah pekerjaan dalam memahami cara mencapai target pekerjaan yang ingin kita capai nanti. 
Pengertian Algoritma 
Algoritma adalah susunan langkah-langkah sistematis dan logis dalam pemecahan suatu masalah. Ada tiga cara dalam penyunsunan algoritma yaitu (1), Dengan merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah melalui kalimat yang terstruktur (tersusun secara logis); (2), Menggabungkan kalimat dengan penggalan stratements yang ada di suat bahasa pemrograman (mis: Pascal). Biasanya disebut dengan Pseudo code (mirip dengan kode atau perintah pemrograman); dan (3), Menggunakan diagram alir (flowchart). (Saniman dan Muhammad Fathoni: Pengantar Algoritma dan Pemrograman). 

Algoritma merupakan jantung dari ilmu komputer atau informatika. Ada banyak cabang ilmu dari komputer yang mengacu dalam terminologi algoritma. Akan tetapi, anda jangan beranggapan bahwa algoritma selalu di identikkan dengan ilmu komputer saja. Misalnya mengenai algoritma, adalah caram embuat kue atau masakan yang dinyatakan dalam resep masakan, itu juga merupakan algoritma. 

Definisi Algoritma adalah susunan langkah penyelesaian suatu masalah secara sistematika dan logis. Terdapat dua kata yang menjadi titik perhatian kita yakni sistemati dan logis. Algoritma adalah langkah-langkah yang disusun secara tertulis dan berurutan untuk menyelesaikan suatu masalah. 

Pengertian Algoritma Menurut Para Ahli 
Berdasarkan definisi Algoritma atau pengertian algoritma yang diuraikan oleh Rinadil Muni bahwa Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. 

Pengertian Algoritma atau definisi Algoritma menrut KBBI adalah urutan logis pengambilan keputusna untuk pemecahan masalah.

Menurut Wikipedia bahwa pengertian "Algoritme adalah metode efektif diekspresikan sebagai rangkaian terbatas, dari instruksi-instruksi yang telah didefinisikan dengan baik, untuk menghitung sebuah fungsi. Dimulai dari sebuah kondisi awal dan input awal (mungkin kosong),instruksi-instruksi tersebut menjelaskan sebuah komputasi yang, bila dieksekusi, diproses lewat sejumlah urutan kondisi terbatas yang terdefinisi dengan baik, yang pada akhirnya menghasilkan "keluaran" dan berhenti di kondisi akhir. Transisi dari satu kondisi ke kondisi selanjutnya tidak harus deterministik; beberapa algoritme, dikenal dengan algoritme pengacakan, menggunakan masukan acak."
Kriteria Algoritma
Menurut Donald E. Knuth, Algoritma yang baik mempunyai kriteria yakni sebagai berikut.. 

1. Input
Suatu algoritma harus mempunyai 0 (nol) atau lebih masukan (input) yang berarti suatu algoritma itu dimungkinkan tidak mempunyai masukan secara langsung dari pengguna tetapi dapat juga mewakili beberapa masukan. Algoritma yang tidak mempunyai masukan secara langgsung dari pengguna, maka dapat diinisalisasikan atau dibangkitkan dalam algoritma. 

2. Output 
Suatu algoritma harus mempunyai satu atau lebih algoritma. Suatu algoritma yang tidak mempunyai keluaran adalah suatu algoritma yang sia-sia, yang tidak perlu dilakukan. Algoritma dibuat untuk tujuan menghasilkan sesuatu yang diinginkan, yakni berupa hasil keluaran. 

3. Finiteness
Setiap pekerjaan yang dikerjakan pasti berhenti. Demikian halnya dengan algoritma harus dapat dijamin kemudian berhenti setelah melakukan sejumlah langkah proses. 

4. Defiteness. 
Tidak menimbulkan makna ganda (ambiguous). Setiap baris aksi atau pernyataan dalam suatu algoritma harus pasti, artinya tidak menimbulkan penafsiran lain yang bagi setiap pembaca algoritma, sehingga dapat memberikan output yang sesuai dengan apa yang kemudian diharapkan oleh pengguna. 

5. Efectiviness
Langkah algoritma yang dikerjakan dalam suatu waktu yang wajar. Suatu algoritma tidak terdapat suatu aksi yang tidak perlu dilakukan. Setiak aksi akan membutuhkan waktu eksekusi, padahal aksi tersebut jelas tidak berpengaruh atau tidak ada gunanya. Misalnya aksi x- < x + 0. Aksi ini jelas tidak berpengaruh dan tidak ada gunanya karena X + 0 akan menghasilkan bilangan X juga berarti tidak berguna. Jadi, tidak perlu untuk dilakukan karena sia-sia. 
Contoh Sederhana Algoritma
Para ibu-ibu atau emak-emak mencoba resep masakan tersebut akan membaca satu persatu langkah pembuatannya, lalu mengerjakan proses (melakukan aksi) sesuai yang ia baca. Sehingga secara umum, pihak yang mengerjakan proses disebut dengan pemroses. Pemroses dapat berupa dengan manusia, robot, komputer, alat mekanit atau alat elektronik dan lain-lain. Melaksanakan algoritma adalah mengerjakan langkah-langkah yang tertulis dalam algoritma tersebut.

0 komentar:

Post a Comment